Sijenius.com – Secara bahasa istilah caring diartikan sebagai tindakan kepedulian. Pada umumnya caring diartikan sebagai suatu bentuk kemampuan dalam berdedikasi kepada orang lain, mengawasi dengan waspada, serta perasaan empati, mencintai atau menyayangi terhadap orang lain. Komunikasi caring sangat dibutuhkan untuk mempercepat kesembuhan pasien. Bukan hanya pengobatan fisik yang hanya dibutuhkan oleh pasien, namun pendekatan dan penguatan secara psikologis juga hal yang sangat penting untuk menunjang kesembuhan pasien.
Caring dalam Keperawatan |
Selain itu, caring juga diartikan pusat (sentral) dalam praktik keperawatan, dikarenakan caring merupakan suatu bentuk pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk lebih meningkatkan kepeduliannya kepada pasien. Perawat yang merupakan mitra aktif yang sangat penting dalam kesehatan, tentunya harus memiliki dan memahami konsep dari caring itu sendiri. Seorang perawat profesional harus mampu memahami dan menerapkan konsep caring dalam memberikan asuhan keperawatan.
Pengertian Caring Menurut Para Ahli
1. Jean Watson (1979)
Dalam teorinya yang terkenal, Watson mempertegas bahwasanya caring merupakan suatu jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan keperawatan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian dapat mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh.
2. Griffin (1983)
Konsep caring dibagi ke dalam dua domain utama. Salah satu konsep caring ini berkenaan dengan sikap dan emosi perawat, sementara konsep caring yang lain berfokus pada aktivitas yang dilakukan perawat saat melaksanakan fungsi keperawatannya.
Griffin menggambarkan caring sebagai suatu proses interpersonal esensial yang mengharuskan seorang perawat untuk melakukan aktivitas peran yang spesifik dengan cara menyampaikan ekspresi emosi-emosi tertentu kepada resepien. Aktivitas tersebut diantaranya, membantu, menolong, dan melayani orang yang mempunyai kebutuhan khusus. Dan proses ini dipengaruhi oleh hubungan antara perawat dengan pasien.
3. Leininger (1984)
Caring merupakan kenyamanan, kasih sayang, kepedulian, perilaku koping, empati, dukungan dan kepercayaan. Tujuan caring sendiri untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi manusia dengan menekan aktivitas yang sehat dan mudah pada individu yang disetujui bersama.
4. Swanson (1991)
Caring merupakan cara memelihara suatu hubungan dengan menghargai orang lain serta komitmen dan tanggung jawab. Caring merupakan inti fenomena keperawatan, tetapi bukan sesuatu yang unik dalam praktik keperawatan. Membangun strategi yang berguna dan efektif untuk menghasilkan intervensi keperawatan, perlu adanya dalam setiap proses pelayanan dan akan menghasilkan nilai positif pada kesehatan pasien.
5. Marriner dan Tomey (1994)
Caring merupakan suatu pengetahuan tentang kemanusiaan, inti dari praktik keperawatan yang bersifat etik dan filosofikal. Caring bukan semata-mata hanya sebuah perilaku. Namun caring juga merupakan cara yang memiliki makna dan memotivasi suatu tindakan.
6. Miller (1995)
Caring merupakan tindakan yang disengaja yang menimbulkan rasa aman secara fisik dan emosi yang tulus dilakukan oleh orang yang menerima asuhan dan penerima asuhan keperawatan.
Teori Keperawatan Tentang Caring
Jean Watson (1985) meyakini bahwasanya praktik caring sebagai pusat keperawatan, menggambarkan caring sebagai dasar sebuah kesatuan dan nilai-nilai kemanusiaan yang universal (kebaikan,kepedulian, serta cinta terhadap diri sendiri dan orang lain). Caring digambarkan sebagai moral ideal keperawatan, hal tersebut meliputi keinginan untuk merawat, kesunguhan untuk merawat, dan tindakan merawat (caring). Tindakan caring meliputi komunikasi, tanggapan yang posotif, dukungan, atau intervensi fisik oleh perawat. Berikut ini teori keperawatan tentang caring:
1. Teori Human Caring Watson
Watson |
Teori Human Caring berfokus pada paradima manusia dan keperawatan. Hal ini menegaskan bahwa manusia tidak dapat disembuhkan sebagai suatu objek, sebaliknya manusia merupakan bagian dari dirinya, lingkungan, alam, dan alam semesta yang lebih besar. Lingkungan dalam teori ini diartikan sebagai rasa nyaman, indah, dan damai. Kepedulian merupakan cita-cita moral yang melibatkan pikiran, tubuh, jiwa satu sama lain. Teori ini juga menjelaskan keperawatan termasuk kategori ilmu kemanusiaan dan sebagai profesi yang melakukan praktik sesuai dengan ilmiah, etis dan estensi yang bertujuan untuk menyeimbangkan pengalaman kesehatan dan penyakit. Dalam praktik keperawatan Watson memiliki 10 faktor carative, yaitu:
- Membentuk sistem altruistik, yaitu memberi kasih sayang dan sikap terbuka kepada pasien.
- Menciptakan harapan dan kepercayaan, yaitu menjalin hubungan dengan pasien untuk menawarkan bantuan.
- Meningkatkan rasa sensitif terhadap diri sendiri dan sesama, yaitu belajar menerima keadaan diri sendiri dan orang lain.
- Membangun pertolongan dan kepercayaan, serta hubungan caring manusia, yaitu membangun komunikasi yang efektif dengan pasien dalam mewujudkan kepercayaan.
- Mempromosikan dan mengungkapkan perasaan yang positif dan negatif, yaitu mendukung dan menerima perasaan pasien dalam kondisi apapun.
- Menggunakan proses caring yang kreatif dalam penyelesaian masalah, yaitu menerapkan proses keperawatan yang sistematik dan memecahkan masalah secara ilmiah.
- Mempromosikan transpersonal belajar-mengajar, yaitu mengajarkan pasien agara terampil dalam merawat diri.
- Menyediakan dukungan, perlindungan, dan perbaikan mental, fisik, sosial, dan spiritual, yaitu memulihkan suasanan perasaan pasien fisik maupun non-fisik.
- Memperoleh bantuan manusia, yaitu membantu pasien mendapatkan kebutuhan dasar.
- Mengizinkan adanya kekuatan fenomena yang bersifat spiritual, yaitu untuk memberi pengertian yang lebih baik pada kondisi pasien.
Teori Human Caring ini telah mendapat pengakuan di seluruh dunia dan menjadi dorongan utama dalam mendefinisikan keperawatan sebagai model kesehatan perawatan-penyembuhan.
2. Teori Swanson’s Middle Range Caring
Swanson’s |
Teori ini diartikan sebagai teori yang berfokus pada kepentingan dalam memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan pasien, teori ini memberikan kontribusi yang unik dalam membangun hubungan antar perawat. Dalam teori ini terdapat 5 kategori dalam proses caring, yaitu maintaining belief, knowing, being with, doing for, and enabling. Menurut Swanson (1991) ada 5 asumsi yang mendasari konsep caring meliputi:
a. Maintaining Belief
b. Knowing
Knowing merupakan berjuangan untuk memahami peristiwa seperti yang memiliki makna dalam kehidupan yang lain. Mengetahui melibatkan untuk menghindari asumsi tentang makna dari suatu peristiwa dengan merawat, yang berpusat pada kebutuhan lain, melakukan kajian mendalam, mencari petunjuk verbal dan nonverbal, dan mengikutsertakan dari keduanya.
c. Being With
Being with merupakan secara emosional hadir untuk yang lain dengan menyampaikan ketersediaan berkelanjutan, perasaan berbagi, dan pemantauan yang peduli memberikan tidak membebani orang yang dirawat.
d. Doing For
Doing for merupakan melakukan sesuatu untuk orang lain sepertia apa yang dia lakukan untuk dirinya sendiri jika hal itu mungkin. melakukan untuk yang lain berarti memberikan perawatan yang nyaman, protektif, dan antisipatif, serta menjalankan tugasnya terampil dan kompeten sambil menjaga martbat orang tersebut.
e. Enabling
Enabling ialah memfasilitasi bagian yang lain melalui transisi kehidupan dan peristiwa asing dengan memberi informasi, menjelaskan, mendukung, dengan fokus pada masalah yang relevan, berfikir melalui masalah dan menghasilkan alternatif, sehingga meningkatkan penyembuhan pribadi klien, pertumbuhan, dan perawatan diri.
Aplikasi Caring Dalam Praktik Keperawatan
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang mempunyai suatu paradigma atau model keperawatan yang meliputi empat komponen yaitu : manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan. Perawat merupakan sebuah profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan ketenangan dalam melayani pasien yang sedang menderita sakit.
Seorang perawat harus dapat melayani pasien dengan sepenuh hati, harus mampu memahami masalah yang dihadapi oleh klien, selain itu seorang perawat dapat juga harus berpenampilan menarik. Untuk itu, menjadi seorang perawat memerlukan kemampuan untuk memerhatikan orang lain, keterampilan intelektual yang baik, teknikal, dan interpersonal yang tercerminkan dalam perilaku caring atau kasih sayang. Berikut ini peran perawat menurut Community Health Service (1989) dikutip dalam Zaidin (2002) terdiri dari:
- Sebagai pemberi asuhan keperawatan.
- Sebagai advokat.
- Sebagai edukator.
- Sebagai koordinator.
- Sebagai kolaborator.
- Sebagai konsultan.
- Sebagai pembaharu.
Caring merupakan kekuatan yang sangat penting dalam hubungan antara pasien dengan perawat, dan suatu kekuatan untuk melindungi dan meningkatkan martabat pasien. Sebagai contoh, dibimbing oleh kerangka kerja ini para perawat menggunakan sentuhan dan ucapan jujur untuk menegaskan kepada pasien sebagai manusia, bukan objek-objek, dan membantu meraka membuat pilihan-pilihan dan menemukan arti dalam pengalaman sakit mereka.
Mantap sangat bermanfaat
Terima kasih kak