Sijenius.com – Dalam kehidupan sehari-hari, disaat melakukan kegiatan sosial, tentunya kita selalu menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Dalam berkomunikasi tersebut kita mempunyai bermacam-macam tujuan. Salah satu tujuannya yaitu untuk menyampaikan pengaruh kepada mitra bicara kita. Dengan kata lain, kita bermaksud ingin memengaruhi orang lain lewat bahasa. Bentuk karangan atau tutur kata yang digunakan untuk mempengaruhi orang lain inilah yang disebut persuasi. Nah, makin penasarankan dengan teks persuasi, mari simak penjelasan berikut ini.
Teks Persuasi |
Pengertian Teks Persuasi
Kata Pesuasi berasal dari bahasa inggris yaitu persuasion diturunkan dari kata to persuade yang berarti membujuk atau meyakinkan. Jadi teks persuasi merupakan sebuah teks yang berisi ajakan, bujukan, atau imbauan yang dapat membangkitkan keinginan pembaca untuk menyakini dan menuruti implisit ataupun ekplisit yang disampaikan oleh si penulis. Teks persuasi bertujuan untuk menyakinkan pembaca agar melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh si penulis.
Baca Juga: Pengertian Teks Deskripsi, Tujuan, Ciri-Ciri, Struktur, Macam-Macam, dan Contohnya
Ciri-Ciri Teks Persuasi
- Menimbulkan Kayakinan dan kepercayaan pembacanya.
- Persuasi berasal dari pendirian bahwasanya pikiran seorang manusia dapat diubah.
- Menciptakan penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dan pembacanya.
- Menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan tujuan tercapai.
- Mengharuskan adanya fakta dan data secukupnya.
Struktur Teks Persuasi
1. Alinea Pembuka (Lead)
Alinea ini berusi tentang pengenalan topik atau masalah yang akan dibahas. Bagian ini berfungsi sebagai pengantar sebelum tahap penjelasan. Selain hal itu tahap ini juga berisi deskripsi singkat tentang topik permasalahan. Hal ini agar pembaca tau inti dari permasalahan yang dibahas.
2. Alinea Penjelas (Batang Tumbuh)
Alinea ini berisi penjelasan berbagai teori, pendapat, maupun fakta-fakta yang ada di lingkungan sekitar untuk menyelesaikan permasalahah yang dibahas.
3. Alinea Penutup (Ending)
Alinea ini berisi berbagai saran, ajakan, maupun pertimbangan sekaligus penguatan untuk mempengaruhi pembaca agar yakin dengan pendapat yang telah dikemukakan oleh penulis.
Macam-Macam Teks Persuasi
1. Persuasi Politik
Persuasi politik digunakan dalam bidang politik oleh orang-orang yang berkecimpung di bidang politik dan kenegaraan. Para ahli di bagian politik dan kenegaraan sering menggunakan persuasi ini untuk keperluan politik dan negaranya.
2. Persuasi Pendidikan
Persuasi ini digunakan oleh orang-orang yang berkecimpung di bidang pendidikan untuk mencapai tujuan dari pendidikan. Seperti halnya seorang guru yang menggunakan persuasi ini untuk mempengaruhi muridnya agar giat dalam belajar.
3. Persuasi Iklan (Advertensi)
Persuasi ini dimanfaatan terutama dalam dunia usaha untuk memperkenalkan suatu barang atau bentuk jasa tertentu. Melalui persuasi ini, pembaca diharapkan mengenal, senang, dan ingin memiliki barang atau jasa yang ditawarkan.
4. Persuasi Propaganda
Persuasi ini menyampaikan objek informasi yang tentunya memiliki tujuan persuasi yang tidak hanya berhenti pada penyebaran informasi saja, melaikan dengan informasi diharapakan pembaca mau dan sadar untuk berbuat sesuatu. Dan tujuan akhirnya agar pembaca mau menuruti ajakan persuasi tersebut.
Langkah Menyusun Teks Persuasi
Berikut ini langkah-langkah dalam menyusun teks persuasi:
1. Menentukan Topik dan Tujuan
Dalam teks persuasi, tujuan penulis dapat dikemukakan secara langsung. Misalnya topik yang dibuat adalah “menghindari pengaruh buruk narkotika dan obat-obatan terlarang”. Tujuan dari penulisan yang telah dirumuskan adalah meyakinkan pembaca bahwa narkotika dan obat-obatan terlarang merupakan pembunuh berdarah dingin yang secara perlahan-lahan membawa para pecandunya menuju kematian.
2. Membuat Kerangka Paragraf
Supaya tulisan teks persuasi itu dapat tersusun secara sistematis dan logis, perlu adanya perhatian dalam perumusan kerangka tulisannya. Susunan pembahasan yang tepat untuk teks persuasi adalah susunan logis dengan urutan sebab akibat. Dengan pembahasan seperti ini, para pembaca langsung dihadapkan pada masalah yang sedang dibahas.
3. Mengumpulkan Bahan
Bahan dapat diperoleh melalui kegiatan observasi, wawancara, dan penyebaran angket kepada responden. Pada saat mengumpulkan bahan, kita dapat membuat catatan, baik itu kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung, yang nantinya dapat dijadikan sebagai barang bukti. Contohnya: “Peneliti mengungkapkan bahwasanya sebab seseorang dapat terjerumus kedalam dunia narkotika: 45% broken home, 20% frustasi, 17% ingin disebut gaul, dan sisanya karena sebab lain”.
4. Menarik Kesimpulan
Menarik sebuah kesimpulan dalam suatu karangan persuasi harus dilakukan dengan benar agar tujuan kita tercapai. Suatu kesimpulan dapat dibuat apabila data yang diperoleh telah dianalisis. Mengambil kesimpulan dapat dilakukan dengan cara induktif atau deduktif. Contohnya: “Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di beberapa kota besar di Aceh, maka dapat dikemukakan ciri-ciri seorang pecandu nakotika adalah……”.
5. Penutup
Pada bagian penutup, penulis akan memberitahukan inti dan maksud dari penjabaran fakta-fakta yang ada dalam paragraf tersebut dalam 1-2 kalimat berupa ajakan atau himbauan yang biasanya terletak pada akhir kaliamat (induktif). Contohnya: “Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita sebagai masyarakat aceh berusaha untuk menjaga diri kita, dan keluarga kita dari bahaya narkotika sehingga hal itu dapat menjauhkan kita dari bahayanya narkotika dan obat-obatan terlarang”.
Contoh Teks Persuasi
Hormat Kepada Orang TuaMoral generasi muda sekarang ini mengalami penurunan yang sangat drastis. Banyak kalangan remaja yang tidak menjaga sopan santunnya kepada orang yang lebih tua. Usia remaja memang masih membuat mereka bingung terhadap jati dirinya dan mudah dipengaruhi trend masa kini. Namun, setidaknya kita menjunjung tinggi adat yang telah diajarkan oleh leluhur kita. Janganlah menjadi remaja yang salah arah sehingga kita tidak dapat menentukan tujuan hidup yang lebih baik.Sekarang saya ingin menanyakan. Dikarenakan kita tinggal di kota, sampai saat ini pun jarang sekali ditemukan anak-anak yang menghormati orang yang lebih tua. Itulah salah satu contoh kondisi sosial di indonesia saat ini. Hal ini berbeda jauh dengan anak-anak pada zaman dahulu yang sangat menghormati orang tua dan selalu menjaga adab ketika berbicara dengan orang yang lebih tua. Dengan demikian kita dapat menerapkan budi pekerti yang baik.Sejauh apapun dunia ini berkembang menjadi semakin modern, baiknya kita sebagai generasi penerus bangsa tidak melupakan adat istiadat dari nenek moyang kita. Kita harus terus melestarikannya hingga menjadi budaya yang dikenal dimanca negara. Budaya yang baik harus terus kita lestarikan seperti halnya menghormati orang tua yang dari dulunya sudah diajarkan dan turun-temurun menjadi adat istiadat kita.Oleh karena itu, mari sama sama kita mulai menghormati orang-orang yang lebih tua dari kita terutama orang tua kita sendiri. Kesuksesan kita semua tidak lepas dari doa orang tua kita. Jadi berlomba-lombalah untuk senantiasa membahagiakan hati orang tua kita.