Sijenius.com – Suatu pelayanan kesehatan akan dirasakan berkualitas oleh para pengguna jasanya apabila penyampaiannya dirasakan melebihi harapan dan pengguna layanan. Menurut Muninjaya (2010) penilaian dari para pengguna jasa pelayanan kesehatan ditujukan kepada penyampaian jasa, kualitas pelayanan, dan cara penyampaian jasa tersebut kepada pengguna jasa.
5 Dimensi Utama Mutu Pelayanan Kesehatan |
Baca Juga: Macam-Macam Posisi Pasien Di Rumah Sakit Lengkap Dengan Gambar
Kualitas dari pelayanan kesehatan tersebut akan sangat ditentukan apabila kebutuhan atau ekspektasi para pengguna jasa terpenuhi dan diterima tepat waktu. Oleh karena itu, penyedia layanan kesehatan harus mampu memberikan dan memenuhi ekspektasi dari para pengguna jasa layanan kesehatan. Untuk itu mari kita lihat beberapa dimensi utama mutu pelayanan kesehatan.
5 Dimensi Utama Mutu Pelayanan Kesehatan
Menurut teori Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1988), menyimpulkan terdapat lima dimensi kualitas pelayanan yang disebut dengan ServQual. Berikut ini penjelasan dari kelima komponen tersebut:
1. Reliability (Kehandalan)
Reliability yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan segera, tepat (akurat) dan memuaskan. Untuk meningkatkan reliability dibidang kesehatan, pihak manajemen puncak perlu membangun “budaya kerja bermutu” yaitu budaya tidak adanya kesalahan atau (corporate culture of no mistake) yang diterapkan mulai dari pimpinan puncak sampai ke front line staff (yang langsung berhubungan dengan pasien). Budaya ini perlu diterapkan dengan membentuk kelompok kerja yang kompak dan mendapat pelatihan secara terus menerus sesuai dengan perkembangan teknologi.
2. Responsiveness (Ketanggapan)
3. Assurance (Jaminan)
Dimensi ini berhubungan dengan kompetensi, kesopanan, dan sifat petugas yang dapat dipercaya oleh pengguna jasa. Pemenuhan terhadap kriteria pelayanan ini akan mengakibatkan pengguna jasa terbebas dari resiko. Berdasarkan riset, dimensi ini meliputi faktor kompetensi, keramahan, kredibilitas, dan keamanan. Petugas yang memiliki kompetensi atau pengetahuan yang baik serta dapat dipercaya oleh pasien menjadikan pelayanan kesehatan dapat dilakukan dengan baik karena adanya rasa percaya dari pasien terhadap petugas tersebut.
4. Empathy (Empati)
Dimensi ini menjadikan petugas pelayanan kesehatan harus mampu menempatkan dirinya pada pasien, dapat menjalin komunikasi, memberikan perhatian khusus, dan memahami kebutuhan pasien. Dalam hal ini, petugas pelayanan kesehatan memiliki peranan yang sangat penting karena mereka dapat langsung berhubungan dan memenuhi kepuasan para pengguna jasa, hal itu sangat menentukan mutu dari pelayanan kesehatan.
5. Tangibel (Bukti Fisik)
Dimensi ini dapat berupa ketersediaan sarana dan prasarana termasuk alat yang siap pakai serta penampilan petugas pelayanan kesehatan yang menyenangkan. Mutu jasa pelayanan juga dapat dirasakan oleh para penggunanya dengan menyediakan fasilitas fisik dan perlengkapan yang memadai sehingga para penyedia layanan kesehatan akan mampu bekerja secara optimal sesuai dengan keterampilan masing-masing.
Baca Juga:
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai 5 dimensi utama mutu pelayanan kesehatan. Untuk meningkatkan kualitasnya tentunya pelayanan kesehatan harus memerhatikan kelima poin tersebut, dengan demikian para pengguna jasa pasti akan merasa senang dengan pelayanan kesehatan yang diberikan, karena pelayanan yang diberikan sesuai dengan apa yang mereka harapkan, dan petugas pelayanan pun merasa puas dengan pelayanan yang mereka berikan. Cukup sekian semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Good Luck👍