Sijenius.com – Miliaran tahun yang lalu sebuah ledakan besar telah menghasilkan miliaran galaksi. Hingga saat ini semua galaksi yang ada di jagat raya bergerak saling menjauh dan menyebabkan alam semesta mengembang. Pada malam hari kita dapat melihat ribuan bintang di langit, beberapa bintang tersebut adalah bintang yang berasal dari galaksi kita. Nah, pada penasaran gimana kelanjutannya. Mari simak penjelasan berikut ini.
Galaksi |
Pengertian Galaksi
Galaksi merupakan kumpulan dari planet-planet, bintang-bintang, gas, debu, dan benda langit lainnya. Benda-benda tersebut membentuk pulau-pulau di dalam ruang jagat raya. Di dalam ruang antar galaksi terdapat zat yang terdiri dari proton, elektron, dan ion. Zat-zat tersebut bergerak simpang siur dan diperkirakan jarak antar galaksi rata-rata lebih dari satu tahun cahaya.
Dalam ilmu astronomi, galaksi berarti suatu sistem yang terdiri dari bintang-bintang, gas, dan debu dengan ukuran yang sangat luas, dimana anggota dari galaksi itu sendiri memiliki gaya gravitasi. Pada umumnya suatu galaksi terdiri atas miliaran bintang yang memiliki ukuran, warna, dan karakteristik yang sangat beraneka ragam.
Galaksi merupakan salah satu komponen yang tersebar di alam semesta. Dalam penelitiannya para ahli astronomi berhasil menyimpulkan bahwasanya galaksi yang terdapat di dalam jagat raya berjumlah miliaran dengan tiap-tiap galaksi terdiri dari ratusan miliar bintang dan diperkirakan jarak antar galaksi rata-rata lebih dari satu juta tahun cahaya. Matahari dari sistem tata surya kita adalah satu dari ratusan miliar bintang yang ada dalam satu galaksi.
Ciri-Ciri Galaksi
Galaksi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Setiap galaksi memiliki inti dari seluruh sistem galaksi.
- Semua sistem yang terdapat pada galaksi melakukan rotasi.
- Semua galaksi memiliki cahayanya sendiri dan bukan merupakan cahaya pantulan.
- Antara galaksi satu dengan yang lain memiliki jarak jutaan tahun cahaya.
- Galaksi-galaksi lainnya hanya dapat terlihat di luar jalur galaksi Bimasakti.
- Galaksi memiliki bentuk tertentu, misalnya : bentuk spiral, bentuk elips, dan bentuk tidak beraturan.
Bentuk-Bentuk Galaksi
1. Elips
Penampakan galaksi ini terlihat seperti elips. Galaksi yang termasuk dalam tipe ini yaitu galaksi dengan bentuk bundar sampai yang berbentuk bola pepat. Struktur galaksi tipe ini tidak terlihat dengan jelas. Galaksi elips sangat sedikit mengandung materi antarbintang dan anggotanya adalah bintang-bintang tua, lebih redup cahanya dibandingkan dengan tipe spiral yang memiliki banyak bintang merah besar. Contoh dari galaksi elips adalah galaksi M87, yaitu galaksi elips raksasa yang terdapat di Rasi Virgo.
2. Spiral
Bagian-bagian utama galaksi spiral adalah halo, bidang galaksi (termasuk lengan spiral) dan bulge (bagian pusat galaksi yang menonjol). Galaksi spiral beranggotakan bintang-bintang tua dan muda. Bintang-bintang tua terdapat pada kumpulan bintang-bintang yang berjumlah ratusan dan berbentuk bola (gugus bola). Sedangkan bintang-bintang muda terdapat di lengan spiral galaksi yang terletak di bidang galaksi. Galaksi ini berotasi dengan cepat sehingga membuat galaksi ini memipih dan membentuk bidang galaksi. Galaksi ini berjumlah kurang lebih 80% dari galaksi yang ada. Contoh dari galaksi spiral adalah galaksi Bimasakti dan galaksi Andromeda.
3. Tak Beraturan
Galaksi ini tidak memiliki bentuk khusus. Galaksi tak beraturan terdiri dari miliaran bintang muda berwarna putih kebiruan dan bintang raksasa biru yang sangat panas. Galaksi tak beraturan banyak mengandung materi antarbintang yang terdiri atas gas dan debu-debu. Contoh dari galaksi ini adalah Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil, yaitu dua buah galaksi yang paling dekat dengan Bimasakti, yang memiliki jarak sekitar 180.000 cahaya dari Bimasakti.
Macam-Macam Galaksi
Dalam jagat raya ini, terdapat begitu banyak macam galaksi dan beberapa di antaranya telah dikenal dengan baik. Berikut ini penjelasan mengenai galaksi-galaksi tersebut.
1. Galaksi Bimasakti
Ditemukan pertama kali oleh seorang astronom Inggris bernama William Hershel pada 18 Juli 1783. Galaksi Bimasakti merupakan galaksi dimana sistem tata surya berasal. Galaksi Bimasakti memiliki bentuk cakram dengan garis tengah kurang lebih 100.000 tahun cahaya dan tebal 1000 ly, sedangkan matahari berada pada jarak 30.000 ly dari pusatnya bagian tengah (bulge) mengembung seperti bola rugby yang memiliki diameter sekitar 15.000 ly pada lintangnya dan 20.000 ly pada bujurnya. Semua bintang yang kita lihat pada langit malam berada dalam galaksi Bimasakti.
2. Galaksi Andromeda
Galaksi Andromeda ialah galaksi besar terdekat dengan galaksi Bimasakti. Galaksi Andromeda merupakan galaksi raksasa yang memiliki diameter sekitar 2000 ribu tahun cahaya dan memiliki massa sekitar 300-400 billium kali massa matahari. Galaksi ini memiliki ukuran dua kali galaksi Bimasakti dan memiliki bentuk bulat khas dan berjarak 2,5 tahun cahaya dari galaksi Bimasakti.
3. Galaksi Magellan
Galaksi Magellan terbagi menjadi 2 yaitu Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil. Galaksi Magellan ialah sebuah dwarf galaksi yang mengorbit pada galaksi Bimasakti dengan ukuran 14.000 tahun cahaya dan 7000 tahun cahaya. Jarak yang dimiliki Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil dari Bimasakti ialah 160.000 tahun cahaya.
4. Galaksi Black Eye (M64)
Ditemukan pertama kali oleh Edward Pigott pada Maret 1779, dan secara bebas oleh Johann Elert Bode pada bulan April di tahun yang sama dan juga oleh Charless Messier pada 1780. Galaksi Black Eye merupakan galaksi yang memiliki bentuk spiral dengan lengannya seperti belali yang menjulur dari inti yang cukup terang. 17 tahun cahaya ialah jarang galaksi ini dari galaksi Bimasakti.
5. Galaksi NGC 3949
Galaksi ini merupakan sebuah galaksi dengan bentuk spiral raksasa, dan letaknya relatif dekat yakni sekitar 50 juta tahun cahaya dari galaksi Bimasakti dan disebut sebagai kembaran Bimasakti karena mirip dengan Bimasakti.
Hipotesis Terbentuknya Galaksi
1. Hipotesis Fowler (1957)
Menurut Fowler, 12.000 juta tahun yang lalu galaksi kita tidaklah seperti sekarang ini, bentuknya berupa kabut gas hidrogen yang sangat besar yang bentuknya berada diluar angkasa. Ia bergerak perlahan mengadakan kontraksi. Pada bagian yang berkisar lambat dan mempunyai berat jenis yang besar terbentuklah bintang-bintang yang temperaturnya semakin turun setelah berpuluh-puluh ribu tahun. Ia mempunyai bentuk yang dikatakan tetap, seperti halnya matahari, hipotesis itu diyakinkan oleh suatu observasi yang ditujukan pada pusat galaksi, tempat dilahirkannya bintang baru, baik secara perlahan-lahan maupun secara eksplosif.
2. Edwin Hubble (1929)
Pada sebuah observasi yang dilakukan oleh Edwin Hubble, dia melihat galaksi yang jauh dan bergerak selalu menjauhi kita dengan kecepatan yang tinggi. Ia juga melihat jarak antar galaksi-galaksi bertambah setiap saat. Hasil penemuan ini menunjukkan bahwasanya Alam Semesta tidaklah statis seperti yang dipercaya sejak lama, namun bergerak mengembang. Hal ini menimbulkan suatu perkiraan yang menjelaskan bahwa Alam Semesta bermula dari pengembangan dimasa lampau yang dinamakan Dentuman Besar.
Dapat disimpulkan bahwasanya begitu banyak galaksi yang tersebar di jagat raya, dan semua galaksi sudah ada sejak miliaran tahun yang lalu, tiap” galaksi memiliki bentuk yang berbeda mulai dari bentu elips, spiral, sampai bentuk yang tidak beraturan. Semoga bermanfaat.