Pengertian Perdagangan Internasional, Jenis, Manfaat, Hambatan, Dan Faktor Pendorongnya


Sijenius.com –
Halo sobat jenius, pastinya kalian sering membeli barang produk luar negeri kan?. Tau gak bagaimana produk tersebut bisa ada di negara kalian?. Semua produk luar negeri yang kita gunakan merupakan hasil dari proses perdagangan internasional. Nah, pada penasarankan, ayo kita simak penjelasan berikut ini.

Pengertian Perdagangan Internasional, Jenis, Manfaat, Hambatan, Dan Faktor Pendorongnya
Perdagangan Internasional

Pengertian Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional merupakan perdagangan yang dilakukan antar negara atau pemerintah negara satu dengan negara lain yang menjalani suatu hubungan perdagangan yang sesuai dengan kesepakatan antar kedua belah pihak yang melakukan perdagangan internasional tersebut. Perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama (Setiawan dan Lestari, 2011). Sedangkan menurut Christianto (2013) perdagangan internasional secara sedehana menurut kamus ekonomi yaitu perdagangan yang terjadi antara dua negara atau lebih.

Baca Juga: Apa Itu Bisnis Startup?, Pengertian Serta Perkembangannya Di Indonesia

Teori Perdagangan Internasional

Menurut Salvatore (2014) ada beberapa teori perdagangan internasional yaitu :

1. Teori Merkantilisme

Era merkantilisme mulai muncul sejak abad ke 17 dan 18. Para penganut merkantilisme percaya bahwa sebuah negara bisa mendapatkan keuntungan dari perdagangan internasional hanya dengan mengorbankan negara-negara lain. Sebagai hasilnya, mereka menganjurkan pembatasan impor, insentif untuk ekspor, dan peraturan pemerintah yang ketat untuk semua kegiatan ekonomi.

2. Teori Keunggulan Absolut Adam Smith

Adam Smith mengatakan bahwasanya perdagangan antara dua negara didasarkan pada keunggulan absolut. Ketika satu negara lebih efisien atau memiliki keunggulan absolut atas yang lain dalam produksi satu komoditas, tetapi kurang efisien atau memiliki kelemahan absolut terhadap negara lain dan memproduksi komoditas yang kedua, kedua negara dapat mendapatkan manfaat dengan masing-masing mengkhususkan dari dalam produksi komoditas yang memiliki keunggulan absolut dan bertukar hasil dengan negara lain untuk komoditas yang memiliki kelemahana absolut.

Dengan proses ini, sumber daya digunakan dengan cara yang paling efisien dan hasil dari kedua komoditas akan naik. Peningkatan dalam hasil komoditas keduanya merupakan ukuran keuntungan dari spesialisasi dalam produksi yang tersedia untuk dibagi antara kedua negara melalui perdagangan.

3. Teori Keunggulan Komparatif

David Ricardo memperkenalkan hukum keunggulan komparatif. Dia mengatakan bahwasanya jika satu negara kurang efisisen dibandingkan negara lain dalam produksi kedua komoditas, masih ada landasan untuk perdagangan yang saling menguntungkan (asalkan kelemahan absolut negara pertama yang berkaitan dengan yang kedua adalah tidak salam proporsi yang sama di kedua komoditas).

Negara yang kurang efisien harus mengkhususkan diri dalam produksi dan ekspor dari komoditas yang memiliki kelemahan absolut lebih kecil (ini yang akan menjadi komoditas yang merupakan keunggulan komparatif), dan mengimpor komoditas yang mempunyai kerugian absolut yang lebih besar (ini yang akan menjadi komoditas dengan kerugian komparatif). Hukum keunggulan komparatif inilah yang menjadi dasar bagi suatu negara untuk saling menukarkan komoditi melalui ekspor dan impor.

Manfaat Perdagangan Internasional

Menurut Setiawan dan Lestari (2011) setiap negara yang melakukan perdagangan dengan negara lain tentu akan memperoleh manfaat bagi negara tersebut antara lain: 

1. Meningkatkan Hubungan Persahabatan Antar Negara

Perdagangan antar negara dapat mewujudkan hubungan persahabatan. Jika hubungan ini terjalin dengan baik, ia dapat meningkatkan hubungan persahabatan antar negara-negara tersebut. Mereka dapat semakin akrab dan saling membantu jika mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan.

2. Kebutuhan Setiap Negara Dapat Tercukupi

Perdagangan internasional juga dapat mempermudah negara yang kekurangan dalam memproduksi suatu barang dapat dipenuhi dengan mengimpor barang dari negara dengan hasil produksi yang lebih. Sebaliknya negara dengan hasil produksi barang yang lebih dapat mengekspor barang tersebut ke negara yang kekurangan. Dengan demikian kebutuhan setiap negara dapat tercukupi.

3. Mendorong Kegiatan Produksi Barang Secara Maksimal

Salah satu tujuan suatu negara melakukan perdagangan internasional adalah untuk memperluas pasar di luar negeri. Jika pasar luar negeri semakin luas, maka produksi dalam negara terdorong semakin meningkat. Dengan demikian, para pengusaha terdorong semakin menghasilkan barang produksi secara besar-besaran.

4. Mendorong Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perdagangan antarnegara dapat mendorong kemajuan ilmu pengetahuan, sehingga hal tersebut memungkinkan terjadinya alih teknologi dari negara maju ke negara berkembang. Dengan demikian, negara berkembang akan berupaya secara bertahap mengurangi ketergantungan dengan negara maju melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

5. Setiap Negara Dapat Mengadakan Spesialisasi Produksi

Spesialisasi produksi berarti pengkhususan pada produksi tertentu. Perdagangan internasional dapat mendorong setiap negara yang memiliki produk unggulan untuk dapat bersaing dengan produk dari luar negeri. Contoh Indonesia yang merupakan negara agraris, pastinya akan mengkhususkan hasil pertaniannya untuk di ekspor ke negara dengan tanah yang kurang subur.

6. Memperluas Lapangan Kerja

Dengan semakin meluas pasar luar negeri, maka barang atau jasa yang dihasilkan juga semakin bertambah. Peningkatan hasil produksi meningkatkan kebutuhan tenaga kerja bagi perusahaan sehingga membuka kesempatan kerja baru dan mengurangi pengangguran.

Hambatan Perdagangan Internasional

Dalam prosesnya perdagangan internasional tidak selalu berjalan dengan lancar. Tentu ada beberapa hambatan yang akan mempengaruhi kegiatan perdagangan internasional. Beberapa hambatan dalam perdagangan internasional yaitu:

1. Perbedaan Mata Uang Negara Pengekspor Dengan Pengimpor

Perbedaan mata uang antara negara satu dengan negara yang lain merupakan sebuah hambatan dalam perdagangan internasional, seperti halnya rupiah dengan dollar, Amerika dapat mengurangi kelancaran dalam pembayaran perdagangan internasional, karena selain dari nilai mata uang yang berbeda, tidak setiap orang Amerika mau dibayar dengan rupiah, demikian juga sebaliknya.

2. Kebijakan Impor yang Diberlakukan Suatu Negara

Dikarenakan adanya kebijakan impor yang diberlakukan oleh suatu negara, hal itu akan menghambat dan membatasi masuknya barang ke negara lain, karena setiap negara akan berusaha untuk melindungi produk dalam negerinya, seperti adanya larangan impor terhadap barang-barang tertentu.

3. Perbedaan Bahasa Antara Negara Pengekspor Dengan Pengimpor

Perbedaan bahasa merupakan salah satu faktor yang menghambat terjadinya perdagangan internasional. Seperti halnya negara Indonesia dengan Filipina, baik dalam hal eksportir maupun importir harus saling berkomunikasi dan saling mengetahui maksud dan keinginannya. Jika adanya kendala dalam komunikasi maka transaksi yang dilakukan kedua belah pihak sulit terjadi.

4. Pengenaan Biaya Masuk yang Tinggi

Salah satu tindakan yang akan dilakukan oleh suatu negara untuk melindungi produksi dalam negeri dari produk luar negeri ialah dengan mengenakan biaya masuk yang tinggi terhadap produk luar negeri yang masuk ke dalam negeri. Hal ini dapat menghambat dalam proses terjadinya perdagangan internasional.

5. Perbedaan Ketentuan atau Peraturan

Dalam mengatur perdagangan, setiap negara memiliki ketentuan dan peraturan tersendiri. Tentunya ketentuan dan peraturan tiap negara akan berbeda. Hal tersebutlah yang akan menghambat terjadinya perdagangan internasional, dikarenakan negara pengekspor harus mematuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku di negara pengimpor, demikian juga sebaliknya.

6. Proses dan Prosedur Ekspor Impor yang Panjang dan Lama

Hambatan lain dalam perdagangan internasional yaitu eksportir maupun importir harus melalui proses dan prosedur ekspor impor yang panjang dan lama, serta banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi.

7. Organisasi Ekonomi yang Mementingkan Negara Anggotanya

Ada banyak organisasi ekonomi yang di bentuk, baik itu regional maupun internasional, dengan tujuan untuk melindungi kepentingan dan memberikan keuntungan bagi anggotanya, sehingga hal tersebut dapat menjadi hambatan bagi negara lain yang bukan anggota dari organusasi dalam menjalankan perdagangan internasional. Misalnya ASEAN dan MEE, pastinya kebijakan ekonomi ataupun perdagangan yang ditetapkan akan mementingkan dan menguntungkan anggotanya. Contohnya dalam hal pengenaan tarif impor yang relatif tinggi terhadap negara-negara yang bukan anggota dari organisasi tersebut, sedangkan dengan anggotanya sendiri akan dikenakan tarif yang lebih rendah, bahkan dibebaskan.

8. Perang yang Dialami Suatu Negara dan Perompak

Perang atau keadaan kurang aman merupakan salah satu penghambat terjadinya perdagangan internasional, baik itu terjadi di darat maupun di laut. Seperti terjadinya perang di negara di suatu negara, banyaknya perompak di Selat Malaka dan adanya konflik di negara lainnya, sehingga hal tersebut dapat menghalangi para pelaku dalam perdagangan internasional saat proses transaksi atau pengiriman barang ke negara lain.

Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Setiap negara pastiya akan melakukan perdagangan internasional. Namun, apa hal yang mendorong setiap negara melakukan perdagangan internasional?. berikut ini beberapa faktor yang mendorong terjadinya perdagangan internasional:

1. Perbedaan Sumber Daya Alam

Setiap negara pastinya memiliki kekayaan alam yang berbeda-beda. Ada yang kaya akan hasil pertanian, hasil hutan, hasil tambang, hasil minyak bumi, dan lainnya. Dikarenakan perbedaan sumber daya alam inilah yang menjadikan tiap negara memiliki hasil produksi yang berbeda-beda. Misalnya Indonesia yang kaya akan kekayaan alamnya, contohnya di sektor pertanian dan kelautan, sehingga Indonesia mampu mengekspor hasil pertanian dan laut ke berbagai negara yang kekurangan diantaranya negara-negara Eropa.

Sedangkan negara-negara Arab yang kaya akan minyak bumi, akan mengekspor hasil minyak bumi ke negara-negara yang kekurangan minyak bumi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indonesia memiliki keunggulan di sektor pertanian dan kelautan, sedangkan negara-negara arab memiliki keunggulan di sektor minyak bumi. Perbedaan sumber daya alam inilah yang mendorong timbulnya perdagangan internasional.

2. Perbedaan Sumber Daya Manusia

Sama halnya dengan sumber daya alam, kualitas dari sumber daya manusia suatu negara akan sangat menentukan produk yang dihasilkannya. Negara dengan masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi, tentunya kualitas sumber daya manusianya juga tinggi sehingga mampu menghasilkan produk yang berteknologi dan berkualitas. Sebagai contohnya produk, laptop, komputer, handphoen, mobil dan pesawat terbang yang dihasilkan oleh negara maju pastinya akan diekspor ke negara-negara yang belum mampu memproduksinya.

3. Perbedaan Iklim dan Kesuburan Tanah

Hal lain yang dapat mempengaruhi produksi dari tiap negara ialah iklim dan kesuburan tanahnya. Contohnya negara Indonesia yang beriklim tropis dengan tanah yang subur, tentunya memiliki hasil hutan dan pertanian yang lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara yang tanahnya relatif kurang subur dan beriklim subtropis. Keadaan inilah yang menjadikan indonesia mampu mengekspor hasil hutan seperti kayu dan karet ke negara-negara lain yang kekurangan.

4. Perbedaan Kebudayaan dan Gaya Hidup

Adanya perbedaan kebudayaan dan gaya hidup masyarakat antara negara satu dengan yang lain, dapat menyebabkan perbedaan terhadap produk yang dihasilkannya. Contohnya Indonesia dengan produk batiknya yang terkenak di mancanegara, Jepang dengan pakaian kimononya, dan Turki dengan karpetnya yang terkenal. Perbedayaan kebudayaan dan gaya hidup inilah yang dapat mendorong terjadinya perdagangan internasional.

5. Perbedaan IPTEK

Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan hal yang sangat penting di era modern sekarang ini, tentunya tingkap penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki oleh suatu negara dapat menyebabkan perbedaan hasil produksi dan tingkat kualitas produksi yang dihasilkan. Misalnya negara Jepang yang mampu memproduksi mobil dengan kualitas yang relatif lebih baik jika dibandingkan dengan produk mobil dari Korea.

Begitu juga negara Amerika yang mampu memproduksi pesawat terbang sedangkan negara-negara berkembang belum mampu memproduksi barang-barang dengan kualitas yang lebih tinggi. Dengan demikian, perbedaan Iptek dari suatu negara akan mempengaruhi produksi dari negara tersebut. Negara dengan penguasaan Iptek yang lebih tinggi akan mengasilkan produk yang lebih tinggi, sehingga produksi tersebut akan dieskpor ke negara-negara yang belum menguasai Iptek dengan baik.

Jenis-Jenis Perdagangan Internasional

1. Ekspor

Ekspor merupakan kegiatan menjual barang atau jasa ke luar negeri. Pihak yang melakukan kegiatan ekspor disebut eksportir. Dengan meningkatnya kegiatan ekspor maka akan memberikan keuntungan bagi suatu negara, yaitu negara dapat memperoleh peningkatan pendapatan dari pajak barang yang diekspor. Selain itu, banyak dari pihak-pihak dalam negeri yang juga akan mendapatkan keuntungan, seperti perusahaan transportasi, perusahaan asuransi, perusahaan penghasil barang yang diekspor.

2. Impor

Kata “impor” identik dengan suatu perdagangan yang dilakukan oleh suatu negara denga negara lainnya yang merupakan mitra dagangnya. Impor merupakan suatu kegiatan yang memasukkan atau membeli barang dan jasa dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan dan konsumsi di negara tersebut. Kegiatan impor ini juga dapat menghasilkan devisa yaitu masuknya mata uang asing suatu negara yang dapat digunakan untuk membayar pembelian barang-barang impor tersebut.

3. Barter

Barter merupakan suatu transaksi dengan saling menukarkan barang satu sama lain. Bater biasanya dilkukan dengan terlebih dahulu menentukan nilai suatu barang, untuk kemudian dibayar kembali dengan barang yang memiliki nilai yang sama.

4. Package Deal

Package deal adalah kegiatan perdagangan internasional yang bergunauntuk memperluas pasar suatu produk. Sistem ini biasanya dilakukan dengan membuat perjanjian dagang(trade agreement) dengan suatu negara. Isi dari penjanjiannya berupa ketetapan jumlah barang yang akan diekspor ke negara lain atau diimpor ke negara tertentu.

5. Konsinyasi (Consignment)

Konsinyasi merupakan suatu transaksi dengan menitipkan barang. Dalam lingkup internasional, barang-barag yang mau dijual akan dititipkan di pasar internasional dulu menunggu adanya pembeli. Penjualannya dapat dilakukan melalui bursa dagang dengan cara dilelang atau pasar bebas.

6. Border Crossing

Border crossing merupakan perdagangan yang terjadi di negara yang saling berbatasan dan berdasarkan perjanjian tertentu. Perdagangan ini bertujuan untuk memudahkan penduduk yang berada di negara perbatasan agar lebih mudah dalam berbelanja.

7. Sea Border Crossing

Seperti namanya sea boder crossing merupakan perdagangan antarnegara yang melewati lintas batas laut. Sistem ini dilakukan oleh negara yang memiliki batas negara berupa laut dan dilakukan berdasarkan persetujuan dan ketentuan yang berlaku.

8. Overland Border Crossing

Berbeda dengan sea border crossing yang melewati batas laut, overland border crossing merupakan perdagangan antarnegara yang melewati lintas batas darat. Sistem ini dilakukan oleh negara dengan batas negara yang berupa daratan dan dilakukan berdasarkan persetujuan yang berlaku.

Baca Juga: 

Demikianlah informasi singkat mengenai perdagangan internasional. Semoga artikel diatas dapat membantu sobat dalam memahami dan mempelajari apa itu perdagangan internasional. Cukup sekian semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.

Tinggalkan komentar