Sijenius.com – Kasus COVID-19 atau yang lebih dikenal dengan virus corona masih menempati urutan pertama berita di sebagian besar media masa dunia. Bahkan hari demi hari masyarakat dunia semakin panik dikarenakan jumlah penderita yang terus bertambah, sementara belum ada cara khusus untuk penanggulangannya. Namun, apa sebenarnya virus corona, dan bagaimana cara mencegah agar tidak terinfeksi virus tersebut. berikut ini penjelasannya.
virus corona |
Apa Itu Virus Corona?
Istilah dari kata “Corona” berasal dari bahasa latin yang artinya crown (mahkota). Mengapa demikian?, karena sesuai dengan bentuk dari Virus Corona itu sendiri yang apabila dilihat dengan menggunakan mikroskop akan tampak menyerupai mahkota. Bentuk yang menyerupai mahkota ini ditandai oleh adanya “Protein S” berupa sepatu yang kemudian dinamakan spike protein, yang tersebar disekeliling permukaan virus. Protein inilah yang memiliki peranan penting dalam proses infeksi virus terhadap manusia.
Virus ini pertama kali teridentifikasi pada tahun 1965 dari cairan seorang anak yang menampakkan gejala pilek (common cold), yang biasanya disebabkan oleh infeksi Rhinovirus atau virus Influenza. Virus Corona merupakan virus yang memiliki bentuk bulat dan berdiameter sekitar 100-120 nm dan tergolong dalam famili Coronaviridae yang bisa menginfeksi sistem pernapasan baik manusia maupun hewan. Oleh karena itu, pencegahan terhadap infeksi virus ini sangat efektif jika menggunakan masker yang memiliki pori-pori lebih kecil dari 100 nm.
Selain menginfeksi manusia, Virus Corona juga menginfeksi binatang seperti tikus, kucing, ayam, kelinci, babi, anjing, dan sapi. Pada binatang-bintang ini, infeksi virus ini umumnya menyebabkan gejalan gangguan pernapasan (pneumonia) seperti halnya pada manusia.Secara umum, Virus Corona terdiri dari 4 subtipe yaitu alpha, beta, gamma, dan delta, yang mana dari keempat subtipe dibagi lagi menjadi 7 jenis virus, yakni:
- HCoV-229E
- HCoV-NL63
- HCoV-OC43
- HCoV-HKU1
- MERS-COV (penyebab penyakit MERS (Middle East Respiratori Syndrome)
- SARS-COV (penyebab penyakit SARS (Severe Acute Respiratori Syndrome)
- 2019-nCov (dikenal dengan Novel Coronavirus, yang menyebabkan wabah pneumonia di kota wuhan, Tiongkok pada Desember 2019)
Penyakit Akibat Infeksi Virus Corona
Virus corona merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan. Dampak yang ditimbulkan ada yang bersifat ringan hingga berat dan tidak menutup kemungkinanan dapat menyebabkan kematian pada penderitanya. Berikut ini 3 jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus corona yang harus di waspadai:
1. Middle East Respiratori Syndrome (MERS)
Penyakit middle east respiratori syndrome yang disingkat dengan MERS pertama kali muncul pada tahun 2012 di negara Arab Saudi dan sejumlah negara lain di Timur Tengah, dan menyebabkan 858 orang meninggal dunia. Jumlah korban yang tewas akiban MERS tersebut termasuk dari negara-negara lainnya di luar Arab Saudi dan sekitarnya, termasuk Amerika Serikat.
2. Severe Acute Respiratori Syndrome (SARS)
Pada tahun 2003, jauh sebelum wabah MERS muncul, ada juga penyakit lainnya yang disebabkan oleh infeksi virus corona. Penyakit itu adalah severe acute respiratori syndrome yang disingkt dengan SARS. Sama halnya seperti MERS, penyakit ini telah memakan banyak korban jiwa, tepatnya 774 orang yang berasal dari berbagai negara di Asia, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Eropa. Wabah penyakit ini baru dinyatakan berakhir pada tahun 2015, berdasarkan tidak adanya laporan kasus baru yang diterima.
3. Wuhan Coronavirus
Sesuai dengan namanya wabah ini berasal dari kota Wuhan di Provinsi Hubei, China. World Health Organization (WHO) memberi nama virus ini Novel Coronavirus (2019-nCoV). Sudah ada 18 orang yang meninggal dunia akibat infeksi dari virus ini. Wabah ini diperkirakan akan terus berlanjut seiring dengan temuan-temuan kasus baru yang bahkan sudah sampai ke negara-negara lain.
Penyebab Infeksi Virus Corona
Infeksi virus corona disebabkan oleh virus itu sendiri dan kebanyakan dari virus ini menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti:
- Terkena percikan air liur dari pengidap baik itu melalui batuk atau bersin.
- Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
- Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah menyentuh barang-barang yang terkena percikan air liur penderita.
Dan terkhusus untuk penyakit Novel Coronavirus atau 2019-nCoV yang baru-baru ini muncul, masa inkubasi dari virus ini sendiri belum di ketahui secara pasti. Namun, rata-rata gejala yang timbul setelah 2-14 hari virus masuk ke dalam tubuh. Selain hal itu, Metode transmisi Novel Coronavirus juga belum diketahui dan diduga awalnya virus jenis ini bersumber dari hewan.
Gejala Infeksi Virus Corona
Virus Corona dapat menimbulkan beragam gejala pada penderitanya. Gejala yang muncul tergantung pada jenis virus yang menginfeksi, dan seberapa serius infeksi terjadi. Berikut ini beberapa gejala yang ditimbulkan oleh virus corona yang terbilang ringan:
- Sakit kepala
- Demam
- Batuk
- Hidung tersumbat
- Sakit tenggorokan
Perlu diketahui, beberapa dari virus corona dapat menyebabkan gejala yang berat, infeksinya dapat menimbulkan pneumonia dan bronkitis yang disebabkan oleh virus 2019-nCoV yang menyebabkan gejala seperti:
- Demam tinggi apabila pasien mengidap pneumonia
- Batuk berlendir
- Sesak napas
- Nyeri dada disertai sesak napas dan batuk
Gejala yang ditimbulkan dari infeksi ini akan semakin berat apabila menyerang kelompok individu tertentu. Contohnya orang yang mengidap penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, bayi, dan lansia.
Pencegahan Infeksi Virus Corona
Sampai saat ini belum ada vaksin khusus untuk mencegah infeksi virus corona. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko terjangkit virus ini. Berikut ini beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan:
- Sering-sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air selama 20 detik hingga bersih.
- Hindarilah menyentuh bagian wajah, hidung, dan mulut saat tangan dalam keadaan kotor.
- Hindari kontak langsung dengan penderita.
- Hindari menyentuh hewan atau unggas liar.
- Membersihkan dan mensterilkan benda-benda yang sering digunakan.
- Menutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk menggunakan tisu, lalu buanglah tisu dan kemudian cuci tangan hingga bersih.
- Jangan keluar rumah dalam keadaan sakit.
- Menggunakan masker dan segera berobat ke fasilitas kesehatan ketika mengalami gejala penyakit saluran napas.
Pengobatan Infeksi Virus Corona
Tidak ada perawatan khusus untuk mengatasi infeksi virus corona. Pada umumnya pengidap virus corona akan sembuh dengan sendirinya. Namun, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala infeksi virus corona. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan:
- Mengonsumsi obat-obatan yang dijual bebas untuk mengurangi rasa sakit, demam, dan batuk. Akan tetapi, jangan berikan aspirin pada anak-anak.
- Gunakan pelembab ruangan atau mandi menggunakan air panas untuk membantu meredakan sakit tenggorokan dan batuk.
- Memperbanyak istirahat.
- Memperbanyak asupan cairan tubuh.
- Apabila merasa khawatir dengan gejala yang dialami, segeralah periksa ke pelayanan kesehatan terdekat.
Terkhusus untuk virus corona yang menyebabkan penyakit serius seperti MERS, SARS, atau Infeksi 2019-nCoV, untuk penanganannya akan disesuaikan dengan penyakit yang diderita. Apabila pasien mengidap infeksi 2019-nCoV, dokter akan merujuk ke RS rujukan yang sudah ditunjuk oleh Dinas Kesehatan setempat. jika tidak bisa dirujuk dikarenakan beberapa alasan, dokter akan melakukan:
- Isolasi
- Serial foto toraks sesuai dengan indikasi
- Terapi simptomatik
- Terapi cairan
- Ventilator mekanik (bila gagal napas)
- Apabila disertai dengan infeksi bakteri, dapat diberikan antibiotik.
Kesimpulannya: virus corona merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan dan belum ada vaksin khusus untuk menangani penyakit ini. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terinfeksi virus ini sesuai dengan apa yang sudah di jelaskan diatas. Semoga bermanfaat.